Minggu, 19 Januari 2014

RUTE BERDARAH



Menelusuri bantaran sungai Bolango, terpaksa harus mendorong sepeda.

Rute goes minggu ini sungguh mengejutkan para bikers MG2C. Medan yang dilalui sungguh sangat ekstrem dalam ukuran bikers pemula. Rute berdarah, itulah istilah yang ungkapkan oleh Ampa, salah seorang peserta goes. Peserta dipaksa melalui rute yang sebelumnya belum pernah dilaui oleh komunitas sepeda manapun. Rute menelusuri bantaran sungai Bolango dan melintasinya dengan kedalaman 1,5 m di pusaran arus deras.


Memikul sepeda di derasnya arus sungai Bolango
Beberapa bikers memilih jalur lain karena takut terseret arus. Tapi karena Ketua KKSS Provinsi Gorontalo, H. Zainal, sudah melompat duluan ke dalam sungai, akhirnya sebagian besar peserta goes ikut lombat sambil menggotong sepedanya. Bentangan luas sungai yang harus dilewati sekitar 50 meter, cukup menguras tenaga. Sekitar 30 menit kami berjuang untuk menaklukkan derasnya air sungai Bolango. Setelah peserta menyebarangi sungai, kami merayakannya dengan mandi dan berendam beberapa saat di pinggir sungai yang jernih.

Meluapkan kegembiraan

Setelah puas berendam dan beristirahat, perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalan tanah yang licin. Kami memasuki kawasan persawahan di Bolango Utara, dengan menelusuri jalan-jalan inspeksi pengairan. Jalan datar di bawah rerimbunan pohon  membuat perjalan yang berjarak sekitar 10 km tidak terasa. Akhir dari etape kedua ini di bendungan Tapa Sungai Bolango. Sekali lagi kami harus melintasi sungan mengan memikul sepeda dengan jaran yang agak luas, 100 meter. Sebelum meninggalkan bibir bendungan, kami melakukan foto bersama sebagai kenangan.

Berfoto di depan bendungan

Etape ketiga, kami menelusuri daerah jalan-jalan berbukit menuju Bolango Utara. Tanjakan yang panjangnya sekitar 3 km, dengan kemiringan 10-15 derajat, cukup menguras tenaga. Beberapa bikers terpaksa mendorong sepedanya hingga mencapai puncak pendakian. Dari puncak pendakian ini kami meluncur dengan kecepatan maksimal sampai di jembatan Sungai Bolango. Kami beristirahat agak lama ditempat ini. Jam tyelah menunjukkan 10.00, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Gorontalo melalui jalan beraspal di daerah Bolango Selatan. 

Ketua KKSS Provinsi Gorontalo, H. Zainal.

Kami tiba di rumah H. Alifuddin, Ketua KKSS Kota Gorontalo pukul 10,30. Rupanya tuan rumah sudah menyiapkan berbagai suguhan makanan khas Sulawesi Selatan. Pallumara dan racca mangga tidak ketinggalan bersama ikan bakar bolunya. Sambil menikmati hidangan makan siang, kami dihibur oleh organ tunggal dengan lagu-lagu daerah. Ketua KKSS Provinsi Gorontalo ikut menymbangkan lagu untuk menghibur para bikers.

1 komentar:

  1. Maaf pak Wahyu, perasaan yang lebih duluan masuk kesungai itu Saya pak, baru kemudian diikuti Pak ketua BPW KKSS.... Tabe'... :-)

    BalasHapus