Menelusuri bantaran sungai Bolango, terpaksa harus mendorong sepeda. |
Rute goes minggu ini sungguh mengejutkan para bikers MG2C.
Medan yang dilalui sungguh sangat ekstrem dalam ukuran bikers pemula. Rute
berdarah, itulah istilah yang ungkapkan oleh Ampa, salah seorang peserta goes.
Peserta dipaksa melalui rute yang sebelumnya belum pernah dilaui oleh komunitas
sepeda manapun. Rute menelusuri bantaran sungai Bolango dan melintasinya dengan
kedalaman 1,5 m di pusaran arus deras.
Memikul sepeda di derasnya arus sungai Bolango |
Beberapa bikers memilih jalur lain karena takut terseret
arus. Tapi karena Ketua KKSS Provinsi Gorontalo, H. Zainal, sudah melompat
duluan ke dalam sungai, akhirnya sebagian besar peserta goes ikut lombat sambil
menggotong sepedanya. Bentangan luas sungai yang harus dilewati sekitar 50
meter, cukup menguras tenaga. Sekitar 30 menit kami berjuang untuk menaklukkan derasnya
air sungai Bolango. Setelah peserta menyebarangi sungai, kami merayakannya
dengan mandi dan berendam beberapa saat di pinggir sungai yang jernih.
Meluapkan kegembiraan |
Setelah puas berendam dan beristirahat, perjalanan
dilanjutkan dengan melewati jalan tanah yang licin. Kami memasuki kawasan
persawahan di Bolango Utara, dengan menelusuri jalan-jalan inspeksi pengairan. Jalan
datar di bawah rerimbunan pohon membuat
perjalan yang berjarak sekitar 10 km tidak terasa. Akhir dari etape kedua ini
di bendungan Tapa Sungai Bolango. Sekali lagi kami harus melintasi sungan
mengan memikul sepeda dengan jaran yang agak luas, 100 meter. Sebelum
meninggalkan bibir bendungan, kami melakukan foto bersama sebagai kenangan.
Etape ketiga, kami menelusuri daerah jalan-jalan berbukit
menuju Bolango Utara. Tanjakan yang panjangnya sekitar 3 km, dengan kemiringan
10-15 derajat, cukup menguras tenaga. Beberapa bikers terpaksa mendorong
sepedanya hingga mencapai puncak pendakian. Dari puncak pendakian ini kami meluncur
dengan kecepatan maksimal sampai di jembatan Sungai Bolango. Kami beristirahat
agak lama ditempat ini. Jam tyelah menunjukkan 10.00, kami melanjutkan
perjalanan kembali ke Kota Gorontalo melalui jalan beraspal di daerah Bolango
Selatan.
Kami tiba di rumah H. Alifuddin, Ketua KKSS Kota Gorontalo
pukul 10,30. Rupanya tuan rumah sudah menyiapkan berbagai suguhan makanan khas
Sulawesi Selatan. Pallumara dan racca mangga tidak ketinggalan bersama ikan
bakar bolunya. Sambil menikmati hidangan makan siang, kami dihibur oleh organ
tunggal dengan lagu-lagu daerah. Ketua KKSS Provinsi Gorontalo ikut
menymbangkan lagu untuk menghibur para bikers.
Maaf pak Wahyu, perasaan yang lebih duluan masuk kesungai itu Saya pak, baru kemudian diikuti Pak ketua BPW KKSS.... Tabe'... :-)
BalasHapus